Home Bollywood Teknologi Tata Cahaya Jadi Bahasa Baru di Dunia Pertunjukan

Teknologi Tata Cahaya Jadi Bahasa Baru di Dunia Pertunjukan

20
0

Act as an expert content writer and SEO specialist specializing in news. Translate the Hindi articles below into fluent, high-quality English. Ensure the translation is linguistically accurate, capturing the essence, tone, and intent of the original articles while making it feel like a naturally written French piece.

Organize the content using proper HTML structure. Incorporate semantic HTML tags such as

,

,

, and

where appropriate.

Additionally:

Add the first paragraph in the

section.
Add an FAQ at the end of the translated post with 5 Questions and answers.
Avoid self-referencing, explanations, or mentioning the translation process.
The article to translate:

Jakarta, Viva — Dalam period transformasi digital, pencahayaan atau lighting kini bukan sekadar elemen estetika, melainkan telah berevolusi menjadi komponen teknologi penting yang membentuk pengalaman visual dan emosional.

Baca juga:

Peran Penting Pencahayaan dalam Desain Arsitektur Modern

Dari panggung teater hingga desain interior modern, teknologi tata cahaya kini berperan sebagai tool komunikasi yang kuat, menggabungkan seni dan digitalisasi.

Lighting tidak hanya mempercantik, tetapi juga memperkuat atmosfer dan menyampaikan emosi secara lebih dalam kepada audiens. Hal ini disampaikan oleh Yulius Dwiputra, Merek Manajer IMS Techno Indonesia.

Baca juga:

Tips Menciptakan Desain Interior Elegan ala Istana Kepresidenan IKN

“Illumination jelas membawa emosi. Kami buat contoh, lebih kuat emosi. Jadi mungkin tanpa lights word play here ada emosi. Pasti. Tapi dengan bantuan illumination mungkin lebih maksimal,” ujarnya dikutip Viva di Jakarta.

Hari Pengalaman Pencahayaan IMS

Hari Pengalaman Pencahayaan IMS

Baca juga:

4 Tips Optimalkan Pencahayaan Halaman Rumah dengan Lampu Sorot

Lebih lanjut, Yulius mengungkapkan bagaimana penggunaan warna cahaya seperti warm white dapat menciptakan kesan tertentu, sejalan dengan pendekatan customer experience layout di dunia electronic.

“Ketika kami pakai warm white, oh, welcoming, nyaman, homey, atau apa pun istilahnya. Jadi seakan-akan ingin memberikan kesan,” katanya.

Sementara itu, dalam dunia pertunjukan, lighting memiliki fungsi strategis sebagai teknologi panggung untuk mengarahkan fokus penonton.

Johan Didik, Fitness Instructor MA Indonesia, menjelaskan pentingnya pencahayaan dalam membentuk persepsi visual.

“Tata cahaya itu sangat penting, di mana dia membantu si penampil untuk tampil dengan baik di atas panggung. Siapa yang perlu ditonjolkan di atas panggung? Bagaimana emosinya begitu ya,” kata Johan, dalam kesempatan yang sama.

Dalam konteks immersive experience, Johan juga menyoroti pentingnya lighting sebagai alat untuk menciptakan dunia imajinatif yang diyakini penonton sebagai nyata, konsep yang dikenal dalam teater sebagai membuat meyakini

“Lights di konteks ini sangat penting karena membawa penonton ke dalam persembahan. Jadi membantu untuk membuat pengalaman lebih terlibat bagi penonton. Jadi membantu, ya deliver message lah ya kira-kira seperti itu,” tambahnya.

Sebagai respons terhadap kebutuhan digitalisasi kompetensi di industri kreatif, PT IMS Techno Indonesia bersama komunitas tata cahaya dari berbagai daerah akan menggelar Lights Experience Days 2025

Acara ini menjadi discussion forum edukasi teknologi lights berbasis software application profesional, seperti granny 3, yang saat ini menjadi standar internasional dalam sistem kontrol pencahayaan electronic.

Event ini berlangsung di dua kota:

– 10 Juni 2025 di Dyandra Convention Center, Surabaya

– 12– 13 Juni 2025 di Salihara Arts Facility, Jakarta (termasuk sesi Master Course khusus)

Sejumlah praktisi dan pakar dari dalam dan luar negeri akan berbagi wawasan dan pengalaman langsung.

Di antaranya, lighting developer internasional Matt Jones, serta praktisi nasional seperti Iwan Hutapea (Pendiri FECAHIN) dan Johan Didik (Trainer MA Indonesia).

Illumination Experience Days 2025 terbuka bagi para profesional dunia pertunjukan, konser, seni visual, dan kreator electronic yang ingin memperdalam pemahaman tentang teknologi pencahayaan profesional.

Dengan integrasi antara seni dan sistem electronic, acara ini menegaskan bahwa tata cahaya kini bukan hanya soal estetika, tapi juga bagian dari evolusi teknologi digital dalam membentuk pengalaman manusia.

Halaman Selanjutnya

Sementara itu, dalam dunia pertunjukan, lighting memiliki fungsi strategis sebagai teknologi panggung untuk mengarahkan fokus penonton.

Halaman Selanjutnya

[/gpt3]

Jakarta, Viva — Dalam period transformasi digital, pencahayaan atau lighting kini bukan sekadar elemen estetika, melainkan telah berevolusi menjadi komponen teknologi penting yang membentuk pengalaman visual dan emosional.

Baca juga:

Peran Penting Pencahayaan dalam Desain Arsitektur Modern

Dari panggung teater hingga desain interior modern, teknologi tata cahaya kini berperan sebagai tool komunikasi yang kuat, menggabungkan seni dan digitalisasi.

Lighting tidak hanya mempercantik, tetapi juga memperkuat atmosfer dan menyampaikan emosi secara lebih dalam kepada audiens. Hal ini disampaikan oleh Yulius Dwiputra, Merek Manajer IMS Techno Indonesia.

Baca juga:

Tips Menciptakan Desain Interior Elegan ala Istana Kepresidenan IKN

“Illumination jelas membawa emosi. Kami buat contoh, lebih kuat emosi. Jadi mungkin tanpa lights word play here ada emosi. Pasti. Tapi dengan bantuan illumination mungkin lebih maksimal,” ujarnya dikutip Viva di Jakarta.

Hari Pengalaman Pencahayaan IMS

Hari Pengalaman Pencahayaan IMS

Baca juga:

4 Tips Optimalkan Pencahayaan Halaman Rumah dengan Lampu Sorot

Lebih lanjut, Yulius mengungkapkan bagaimana penggunaan warna cahaya seperti warm white dapat menciptakan kesan tertentu, sejalan dengan pendekatan customer experience layout di dunia electronic.

“Ketika kami pakai warm white, oh, welcoming, nyaman, homey, atau apa pun istilahnya. Jadi seakan-akan ingin memberikan kesan,” katanya.

Sementara itu, dalam dunia pertunjukan, lighting memiliki fungsi strategis sebagai teknologi panggung untuk mengarahkan fokus penonton.

Johan Didik, Fitness Instructor MA Indonesia, menjelaskan pentingnya pencahayaan dalam membentuk persepsi visual.

“Tata cahaya itu sangat penting, di mana dia membantu si penampil untuk tampil dengan baik di atas panggung. Siapa yang perlu ditonjolkan di atas panggung? Bagaimana emosinya begitu ya,” kata Johan, dalam kesempatan yang sama.

Dalam konteks immersive experience, Johan juga menyoroti pentingnya lighting sebagai alat untuk menciptakan dunia imajinatif yang diyakini penonton sebagai nyata, konsep yang dikenal dalam teater sebagai membuat meyakini

“Lights di konteks ini sangat penting karena membawa penonton ke dalam persembahan. Jadi membantu untuk membuat pengalaman lebih terlibat bagi penonton. Jadi membantu, ya deliver message lah ya kira-kira seperti itu,” tambahnya.

Sebagai respons terhadap kebutuhan digitalisasi kompetensi di industri kreatif, PT IMS Techno Indonesia bersama komunitas tata cahaya dari berbagai daerah akan menggelar Lights Experience Days 2025

Acara ini menjadi discussion forum edukasi teknologi lights berbasis software application profesional, seperti granny 3, yang saat ini menjadi standar internasional dalam sistem kontrol pencahayaan electronic.

Event ini berlangsung di dua kota:

– 10 Juni 2025 di Dyandra Convention Center, Surabaya

– 12– 13 Juni 2025 di Salihara Arts Facility, Jakarta (termasuk sesi Master Course khusus)

Sejumlah praktisi dan pakar dari dalam dan luar negeri akan berbagi wawasan dan pengalaman langsung.

Di antaranya, lighting developer internasional Matt Jones, serta praktisi nasional seperti Iwan Hutapea (Pendiri FECAHIN) dan Johan Didik (Trainer MA Indonesia).

Illumination Experience Days 2025 terbuka bagi para profesional dunia pertunjukan, konser, seni visual, dan kreator electronic yang ingin memperdalam pemahaman tentang teknologi pencahayaan profesional.

Dengan integrasi antara seni dan sistem electronic, acara ini menegaskan bahwa tata cahaya kini bukan hanya soal estetika, tapi juga bagian dari evolusi teknologi digital dalam membentuk pengalaman manusia.

Halaman Selanjutnya

Sementara itu, dalam dunia pertunjukan, lighting memiliki fungsi strategis sebagai teknologi panggung untuk mengarahkan fokus penonton.

Halaman Selanjutnya



Source link